Desa Wongsorejo, yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyambut kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Sebanyak 24 mahasiswa, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 13 perempuan, diterima secara resmi oleh Kepala Desa Wongsorejo, Abdul Bakar, dalam sebuah acara seremonial yang penuh makna pada Senin, 20 Juni 2024.
Kepala Desa Wongsorejo, Abdul Bakar, menyampaikan sambutan hangat kepada para mahasiswa KKN UINSA Surabaya. Dalam sambutannya, Abdul Bakar menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi desa, terutama dalam bidang kesehatan. "Kami sangat mengapresiasi kedatangan adik-adik mahasiswa yang siap mengabdi dan berbagi ilmu dengan masyarakat kami. Semoga kehadiran kalian bisa membawa perubahan positif, khususnya dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan bagi kami," ujarnya.
Program kerja utama mahasiswa KKN UINSA Surabaya di Desa Wongsorejo adalah penanganan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Desa Wongsorejo, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, masih menghadapi permasalahan ini.
Para mahasiswa KKN akan melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung program penanganan stunting, antara lain:
- Penyuluhan Gizi dan Kesehatan: Mengadakan sesi edukasi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga tentang pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, dan cara mencegah stunting.
- Pemantauan Pertumbuhan Anak: Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak balita untuk mendeteksi dini kasus stunting.
- Kerjasama dengan Posyandu: Bekerja sama dengan kader Posyandu untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak di desa.
- Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi: Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara membuat makanan bergizi dari bahan-bahan lokal yang mudah didapat dan terjangkau.
Harapan besar disematkan pada kegiatan KKN ini, baik dari pihak desa maupun dari mahasiswa UINSA Surabaya. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Wongsorejo. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah.
Tidak hanya fokus pada penanganan stunting, mahasiswa KKN juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial lainnya seperti pengembangan ekonomi desa, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas pendidikan.
Penerimaan mahasiswa KKN UINSA Surabaya di Desa Wongsorejo ini merupakan langkah awal yang penuh harapan untuk mengatasi berbagai permasalahan desa melalui sinergi antara dunia akademik dan masyarakat. Kepala Desa Abdul Bakar dan seluruh warga Desa Wongsorejo menyambut dengan tangan terbuka dan semangat gotong royong, siap bekerja bersama para mahasiswa untuk mencapai tujuan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, diharapkan program KKN ini akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Wongsorejo dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.[SM].